Dulu yang putih kini telah hitam
Kau cemari semua dengan ulahmu
Tingkahmu buat aku rapuh
Cakapmu buat aku lebih memilih tuli
Daripada aku harus mendengar
Lebih baik telingaku tak bisa mendengar
Ketimbang aku harus melihat
Lebih baik mataku tak bisa melihat
Sempurnakah ini semua dalam hidupmu ?
Kupikir kau adalah malaikatku
Ternyata kau tak lebih dari sekedar pembawa luka
Untung apa aku dulu diajar kasih ?
Diajar cinta ?
Kalau toh sekarang aku mengenal benci.
Kau yang dulu memilihku
Mengajakku masuk ke dalam hidupmu
Setelah aku terjatuh, sesukamu mengeluarkan aku dari sana
Kau buatku rapuh bahkan begitu rapuh
Hari itu tepat Hari Ulang Tahunku
Persis kuingat kata-kata perih darimu
KITA HARUS BERHENTI DI SINI
+Puisi Artikel +puisi sastra +sastra, olahraga, curhat, puisi +Sajak, Puisi, dan Sastra Tentang Kehidupan +puisi seribu kata
0 komentar:
Posting Komentar