Dear Past, Thank You for All The Lesssons

There is no time to see backwards. Your future is still pure enough.

The only thing worse than being blind is having sight but no vision

When something bad happens, you have three choices. You can either let it define you, let it destroy you, or you can let it strengthen you.

Do You Know? You are Your Own Hero. Be Brave!

Don't die from a broken heart.

It is Never Too Late to be What You Might Have Been

If you were not happy with yesterday, try something different today. Don't stay stuck.

Things Work Out Best for Those Who Makes The Best of How Things Work Out.

Just believe in yourself. Even if you don't, pretend that you do, and at some point, you will.

If reading is HOT and writing is COOL. Therefore, read my writing is an awesome thing.

Selasa, 24 Desember 2013

MY DREAMS :)

1. I am going to be a real writer and present my novel to public as soon as.
2. I will bring my family to "ROMA".
3. After finish S1, I am going to continue to S2.
4. I will have my own beautiful house before I get married. All about "PINK".
5. I am going to upgrade my parents's house.
6. I will go to Raja Ampat with someone special someday. I hope that.
7. Before graduate from Brawijaya, I will fill my account with my own money. 
8. I will speak English fluently.
9. I will work in the taxation field with income tens million per month.
10. I am going to have a good husband in my future. He loves me. He loves my family.
11. I am going to have two children if I have get married. We will be a happy family.
12. I am going to have white and glowing skin, free from acne, and more fat body. Tadaaaa :D
13. I will have a private room in my bedroom, it used to my cosmetics specially. Don't forget, it full with dress, shoes, bag, and the others. All in "PINK".
14. I will accompany my children to their school by personal car. Every morning. And I want the "PINK" car. 
15. I want to reach all this dreams. Promise !!!

==> IF YOU CAN DREAM, YOU ARE GOING TO REACH IT <==

Rabu, 18 Desember 2013

Perahu Kita Seharusnya Bisa

Kupikir perahu kita akan berlayar lancar
Tiap gerakan dayungannya seolah sudah sempurna
Perahunya juga bagus, bagus tanpa cela
Sudah dipoles dengan ukiran nama,
Atau juga cat mahal hasil import luar negeri :D

Kupikir perahu kita akan berlayar mulus
Melaju terus menuju cita-cita
Mendayung perlahan tapi pasti
Ke sebuah dermaga yang ada gerejanya :D
Tapi itu semua, hanya "kupikir"

Ternyata perahu yang dipoles sempurna pun bisa hanyut
Ditelan luasnya samudera berinvestasi ikan berduri
Kini baru tersadar
Tak hanya polesan ukiran nama yang dibutuhkan
Seharusnya ada kewibawaan
Ke mana si nahkoda akan membawa perahunya berlayar

Tak bisa lagi aku berteriak minta tolong
Perahuku sudah hanyut
Dan sekarang dibawa ombak
Pergi menepi ke dermaga orang
Bukan lagi dermaga yang ada gerejanya
Tapi ke dermaga dia yang pernah menjalin hubungan dengan nahkodaku

Tuhan memberkati kalian berdua :')

Minggu, 01 Desember 2013

Aku yang Bisa Mereka Banggakan

Orangtuaku adalah orang hebat. Mereka guru, pekerja keras, dan aku sangat bangga kepada mereka. Kenalkan !! Aku adalah anak bangsa, putri Indonesia. Aku terlahir di tempat indah di Sumatera Utara. Itu surgaku. Danau Toba adalah emas kebanggaan kami. Aku anak pertama. Dan ..... Aku putri Batak.
Sewaktu kecil, aku telah sedikit tahu bahwa kami orang Batak, menganut sistem patrilineal. Marga itu diturunkan dari laki-laki.  Dan kami yang perempuan, ibaratnya harga jualnya itu tidak setinggi anak laki-laki. Motivasiku yang pertama adalah itu. Bahwa aku bisa bersaing dengan mereka. Aku memulai pendidikanku di bangku TK. Berlanjut ke bangku Sekolah Dasar, kelas satu sampai kelas tiga aku selalu mendapat peringkat juara di dalam kelas. Tapi setelahnya, nilai-nilaiku mulai merosot hingga tamat dari sana. Dan perjuanganku yang sesungguhnya kumulai sejak aku memasuki masa putih biru. Tanggung jawabku mulai besar di sini. Karena di mana aku SMP, ibuku mengajar di sana. Sebagai anak pertama, aku punya tanggung jawab besar sebagai pedoman kepada ketiga adikku. Mama pernah bilang, kalau aku gagal, ketiga adikku pun akan gagal. Sebaliknya, kalau aku sukses, kemungkinan besar mereka pun akan mengikuti jejak yang sama.
Ada banyak beban yang sebenarnya kupikul di pundakku. Semakin aku dewasa, semakin kumengerti betapa mahalnya arti sebuah pendidikan. Aku terlahir bukan di keluarga yang serba berkecukupan. Kedua orangtua adalah guru. Kadang miris sebenarnya, melihat setiap perjuangan mereka untuk menyekolahkan keempat anaknya. Sering kudengar dari mereka tentang uang belanja yang tidak cukup atau bahkan gaji yang dipotong dengan utang. Tapi hebatnya, mereka tidak pernah mengeluh tentang uang sekolah kami. Padahal kami semua disekolahkan di sekolah swasta sejak TK sampai SMP. Mengingat uang sekolah swasta yang tidak main-main mahalnya, aku yakin pantas untuk mengacungkan jempol kepada orangtuaku tercinta.
Itulah alasan kuat kenapa aku harus menghadiahkan kesuksesan kepada orangtuaku. Bukankah tugas seorang anak itu adalah membahagiakan orangtuanya? Aku sangat sadar mereka telah membesarkanku sejak kecil hingga sekarang. Kenapa susah untuk membalas semua itu? Ditambah lagi aku adalah anak pertama. Masih ada tiga adik yang selalu melihat ke atas untuk mencontoh jejak dari seorang kakak, panutan mereka. Aku ingin sekali membuat bangga keluarga, terutama orangtuaku.
Di masa putih biruku, aku sadar tentang semua tenaga yang kuporsir demi kesuksesan di masa itu. Seringkali aku menggunakan waktu tidurku untuk belajar, belajar, dan belajar. Terkadang mama akan setia menemaniku. Bahkan sampai tertidur ketika mengawasiku mengerjakan tugas sekolah yang menumpuk. Hanya secuil dari hasil keringat itu, tiap semester aku memang selalu membawa pulang piagam penghargaan di pengumuman juara. Baik itu juara kelas atau juara umum. Begitu juga di masa putih abu-abu. Bahkan kurasa semakin keras perjuangan itu.
Seiring berjalannya waktu, tibalah saat-saat yang mendebarkan bagi semua anak kelas dua belas. Beberapa bulan yang lalu, tepatnya pada hari pengumuman SNMPTN, aku merasa bahwa semua perjuanganku sudah terbayar dengan sempurna. Aku melihat pengumuman itu bukan bersama orangtua atau saudara siapa pun. Posisiku saat itu adalah di ibukota, mengikuti bimbingan belajar intensive. Siapa yang mengira aku lulus seleksi itu? Memang benar, Tuhan akan membukakan pintu keberhasilan kepada siapa yang berusaha dengan tekun. Kurasa Dia begitu baik.
“Tidak ada yang mahal untuk pendidikan. Kami akan perjuangkan apa pun demi kesuksesanmu,” kata Bapakku sewaktu kami tahu uang Rp 13 juta harus dibayarkan untuk UKT pertama. “Tugasmu hanya berusaha untuk meraih cita-citamu sendiri, untuk kebahagiaanmu, panutan kepada adik-adikmu.”  Aku mendengar semua kata-kata hebat itu disertai dengan barisan air mata semangat dan kepuasan. Rasa bahagia mengucur sempurna dekat nadiku. Sampai sekarang benar masih tersimpan rapi dalam memori.

Sekarang aku ada di sini. Sebagai seorang mahasiswi FIA Perpajakan UB. Aku berjanji pada orangtuaku, pada keluargaku, dan pada diriku sendiri. Aku akan membawa kesuksesan itu pulang ke hadapan mereka. Mengukir jejak yang indah yang pantas untuk ditiru oleh ketiga adikku. Karena aku, adalah anak pertama yang keluargaku bisa banggakan.

Minggu, 18 Agustus 2013

Sejauh itukah Medan-Malang ?

Terjaring aku oleh angin malam
Berjalan berdebu di bawah langit yang mengabu
Kudengar lembut suara kekasih
Bergerak sepoi, mengucur sempurna dekat nadiku
         Terjebak seketika di bawah pengaruh magnet
         Yang kian mendorong jauh
         Kian dekat kutatap masa depanku
         Tapi kian jauh kekasih dari pandanganku
         Positif tak bisa bersatu dengan negatif
         Dicoba berdekatan, malah semakin jauh akan menghindar
Ya Tuhan...
Sejauh itukah Medan-Malang ?
Miris kuresapi makna kata selamat jalan bagiku
Aku beranjak pergi tanpa bisa bertemu sebentar saja dengan kekasihku
         Selamat pagi Kualanamu
         Bisakah kau jawab teka-tekiku ?
         Kapan lagi aku kan menginjakkan kaki di bandaramu ?
         Simpan saja dalam suara bisingmu
         Kelak waktu yang akan menjawabnya dengan kata selamat datang bagiku
Sudah lepas aku dengan deraian air mata
Hanya cinta yang bisa kutinggalkan untukmu
Dan kata-kata yang selaras terucap dari bibirku
Goodbye and i love you

Jumat, 16 Agustus 2013

Cinta Belum Tersadar

Berjalan ku perlahan di antara kerikil
Menggorekan beberapa luka di tapak kakiku
Mulai tampak sedikit berwarna kemerahan
Bahkan pedih hingga meringis kesakitan
        Ibaratkanlah kau kerikil itu kasih
        Perlahan aku menelusuri jejak hatimu dengan ketenangan
        Tapi kau goreskan luka di hati
        Mencari-cari kesalahanku di antara kekeliruanmu
Terhitung hari di mana aku merindukanmu
Kupanggil namamu bahkan di dalam tidur
Ternyata cinta belum tersadar
Kau bersua dengan yang lain selagi aku mengkhawatirkanmu
        Katakan bilamana dia lebih baik dariku
        Jangan takut kau terus berada dalam kekanganku
        Kan kulepas pergi kau dengan sayap-sayap keiklasan
        Kupastikan tiba dengan kesejukan di tempat yang lain
Karena sebenarnya cinta tak harus memiliki
Mungkin tak kau dapat yang sempurna dalam diriku
Atau karena kau belum mengerti besarnya rasa cintaku ?
         Esok kuharap kupu-kupu kan menuntunmu kembali
         Membawa cinta yang telah tersadar
         Karena kan kuterima kau kembali
         Dan kita akhiri semua sakit ini

Kamis, 15 Agustus 2013

Cara Menempatkan Barang-Barang di Rumah Agar Tidak Berantakan

Guys, mungkin di rumah banyak yang punya barang berjubel padahal ruangan sudah terlalu padat untuk menyimpan barang-barang tsbt. Akibatnya ruangan-ruangan di rumah jadi terlihat sumpek. Saya punya beberapa tips bagaimana cara memanfaatkan ruangan atau properti lainnya sebagai tempat penyimpanan barang yang efektif.

Tips yang pertama.




Kita bisa membuat laci di bawah tangga seperti gambar di samping ini. Tangga adalah salah satu properti yang multifungsi di rumah. Kita bisa saja menyimpan buku, alat tulis lain, sepatu, sendal, atau barang apa saja yang memungkinkan untuk dimasukkan.



Tips yang kedua.



Yang kedua, tempat tidur. Guys, tempat tidur juga bisa kita sulap jadi tempat tidur yang multifungsi. Tempat tidur berlaci akan sangat membantu kamar kita agar terlihat lebih lapang. Barang-barang yang mungkin disimpan di sini adalah seperti buku, alat tulis lainnya, seprei tempat tidur, sarung bantal, dll.




+Alex Bernardus +Efah Mustaffa


Maddi Jane_Love Somebody


Selasa, 12 Februari 2013

Ada yang pernah difitnah dan ditinggalkan ? Baca deh yang satu ini, mudah-mudahan bisa buat semangatmu bangkit untuk lebih percaya diri lagi (y)

Dengarlah,
Ketika tak ada cinta yang datang padamu
Di saat semua orang mulai menganggapmu tak penting lagi
Di saat itulah kau harus berbuat sesuatu
Yang bisa membuat mereka menyesal telah menyakitimu

Tak ada sakit yang lebih besar dari penghianatan
Tak ada hidup yang lebih kejam daripada disia-siakan
Hidupmu hanya sekali
Jangan pasrahkan yang satu itu ada hanya untuk disakiti
Hanya untuk dijengkali
Hanya untuk dihianati

Banyak orang di luar sana
Yang justru masih lebih bisa mengerti dirimu
Biarlah lempar jauh kepahitan itu
Kepahitan yang kan kau ganti sendiri dengan kesuksesan masa depanmu

Selama kau masih dicambuk
Dengan segala fitnah yang mereka ciptakan
Naikkan kepalamu dengan seluruh percaya diri yang ada
Karena mereka akan menyesal
Menyesal telah menyakitimu

+Puisi Artikel  +puisi manda 

Selasa, 08 Januari 2013

Sesulit itukah mengharapkan kesetiaan?

Cinta kadang tak adil
Bahkan mungkin tak pernah sama sekali
Itulah yang kurasakan selama mencintai
       Kenapa cinta yang datang padaku sekeras batu karang?
       Tak dapat kulunakkan
       Walau yang kuharapkan hanyalah sekedar kesetiaan
Tapi tak mengapa
Lakukan saja apa yang kau inginkan
Meski itu menyakitkan untukku
Asalkan kau bahagia
       Hanya tangis yang setiap hari
       Kutabung tetes demi tetesnya
       Sementara cinta yang kupuja-puja
       Melontarkan senyum dan tawa pada dunianya
Sesulit itukah mengharapkan untuk dihargai?
Mengharapkan seteguk kepuasan dari yang namanya cinta
Pedih hal biasa
Bebal menahan teriakan dari rasa jera untuk mencintai
       Harus sebesar apa lagi kasih yang harus kuumbarkan di hadapanmu
       Agar kau mengerti betapa cinta yang kuharapkan
       Hanyalah sekedar kesetiaan dan keadilan
Haruskah aku menjelma untuk sebuah benda mati
Yang terus membisu dalam sebuah kebodohan tanpa perhatian?
       Cinta yang kuagung-agungkan, kubanggakan, kutinggikan, kupuja-puja
       Seakan buta tak melihat sejuta perhatianku
       Sama butanya dengan diriku
       Aku yang tidak bisa bedakan kebenaran dan kesalahan di depan mataku
Kau umbar-umbar tingkah kejammu dengan duniamu
Di depanku yang menyimpan beribu senyum palsu
Lihat kebahagiaanmu dengan pribadimu
       Kenapa aku harus mencintai?
       Seandainya bisa aku lebih memilih sendiri
       Tanpa cinta yang selalu beri ketidakadilan itu
Aku nyaris menyerah
Cinta yang kupertahankan malah tak pernah menatap ketulusan yang selalu kusuguhkan
Aku benci
Dengan cinta yang telah mempermainkan hati
       Kebodohan besar yang kusadari
       Tapi membisu menahan kenyataan
       Yang bahkan kulihat di depan mata
Tawa, senyum, dan bahagia
Cintaku merasakan semuanya
Terpancar dari mata indah yang kucintai sekaligus kubenci
       Terjatuh bukan cobaan baru yang kurasakan
       Tergoncang oleh kesakitan demi sebuah kesetiaan dan kepuasan
       Yang kukejar-kejar dari cinta yang selalu kubanggakan
Ke mana aku harus berlari?
Cinta yang seharusnya menjadi tempat peraduanku dari segala macam ujian
Malah menjadi penyebab dari sedemikian luka yang mengotori hati

Cintaku, penghancur hatiku..

+Puisi Artikel +puisi cinta +PUISI CINTA +puisi sastra +Sajak, Puisi, dan Sastra Tentang Kehidupan +sastra, olahraga, curhat, puisi