If reading is HOT and writing is COOL. Therefore, read my writing is an awesome thing.

Jumat, 10 April 2020

satu setengah tahun

Hai haiiiiiii...

Sekarang udah jam 22.08, di luar lagi hujan lumayan deras, dan mari kita cerita-cerita lagi. Btw kalian tau gak sih kalau tiap Jumat Agung itu pasti selalu hujan apalagi pas momen-momen penyaliban sekitar jam 3 sore? Dan katanya hujan itu disebut-sebut menjadi lambang kesedihan yang akan selalu terjadi tepat di saat momen Tuhan wafat di kayu salib. Ngeh gak selama ini?

Guys, dulu, suatu hari, secara mendadak aku di wa sama temenku yg namanya Wenny. Dia ngasitau kalau kantornya lagi buka lowongan kerja untuk posisi tax consultant. Nah, test nya akan dilangsungkan besoknya banget di UB (posisinya pada saat itu aku baru wisuda, belum dapat kerja, tapi masih stay di Malang for some reasons). Nah jadilah aku ikut coba-coba.

Waktu itu test nya dilaksanakan siang-siang. Aku lupa tepatnya jam berapa. Aku pakai pakaian formal, kemeja putih yg ada motif-motifnya, trus pakai celana kain warna item. Aku, bisa dibilang adalah mahasiswa yang lulusnya tidak on time, dalam tanda kutip agak telat, karena seharusnya ketika aku wisuda di Agustus 2018, itu seharusnya sudah menjadi tahun wisudanya angkatan di bawahku. Ya you know why kalau misalnya ngikutin cerita-cerita sebelumnya.

Btw, aku punya boneka cokelat yg dikasih sama seseorang (im sorry aku udah lupa siapa yg kasih) pas wisuda, dan aku kasih nama Agus, karena aku wisuda bulan Agustus ehehehhehe. Aku punya boneka babi gede warna pink, hadiah bang hara waktu aku sidang, dan aku kasih nama Ucip. Ucip diambil dari marga bang hara yaitu Parhusip wkwk. Jadi kangen bang haraaaaa :(

Kembali ke laptop.

Test hari itu didominasi oleh angkatan 2014. Kami yg angkatan 2013 hanya ada beberapa, mungkin bisa dibilang tiga atau empat orang doang. Sisanya junior semua. Ya karena angkatan kami pada umumnya udah wisuda duluan dan udah pada kerja di luar sana. Kalau gak salah yg ikut test mungkin sekitar dua puluhan orang lah ya. Setelah test tulis, satu per satu ada interview singkat dengan HRD. Kebetulan yg datang ke UB pada waktu itu adalah manager HRD nya langsung untuk melakukan perekrutan ini. Selesai itu, HRD bilang hasilnya akan dikabarin like one or two weeks after.

I don't know apakah aku akan lulus atau tidak, yg pasti aku rada-rada kurang yakin sih kalau hasilnya akan memuaskan.

Setelah itu, mungkin satu setengah minggu setelahnya, aku berangkat ke Bandung. Dan itu sekaligus menjadi hari di mana aku pamit dari Malang. Aku gak kyk orang-orang yg mewek lebay pas mau ninggalin Malang. I mean, pas mau berangkat dari kosan itu kyk tegar banget. Aku dari Malang ke Bandung naik kereta btw. Dan dari kosan ke stasiun, aku pilih naik angkot. Dengan bawa satu ransel laptop, satu koper, dan satu tas sandang. But you know what? AKU NANGIS DI ANGKOT PAS ANGKOTNYA NGELEWATIN FIA.

FIA itu adalah fakultas ku yg kebetulan dia tepat berada di pinggir jalan. Jadi kalau aku mau ke stasiun, itu pasti lewatin FIA. Waktu itu posisi dudukku di angkot belakangin kampus. Kursi di angkot kan kursi panjang yg hadap-hadapan itu lohh. Nah pas ngelewatin FIA, aku awalnya gak ada satu pun niat mau saying goodbye, mau noleh bentar, atau apalah itu. Itu sama sekali gak ada niat. Tapi kebetulan waktu itu pas lampu merah, jadi angkotku berhenti pas di depan FIA. Nah jadilah itu aku noleh ke belakang. Jleb, pas lihat FIA, gak tau ya, itu aku secara gak sadar nangis, dan beberapa anak muda di depanku ngelihatin aku. Yg terlintas di pikiranku waktu itu sih ya tentang kesulitan-kesulitan yg aku dapat menjelang kelulusan, lebay sih, karena mungkin kesulitanku ini masih tidak seberapa dengan mahasiswa-mahasiswa lain. Tapi gak bisa bohong juga kalau aku merasa sangat terbebani.

Sesampainya di Bandung, beberapa hari kemudian, aku ikut test program MT salah satu perusahaan gede yg produknya ada di mana2, tapi belum jodohnya, aku gak lolos. Satu atau dua hari setelah itu, aku dapat panggilan telpon. Nomor kantor dengan keterangan "Greater Jakarta". Ternyata itu adalah manager hrd yg waktu itu ngadain test di UB. Aku dipanggil buat interview, dan menjadi satu-satunya yg lolos dari keseluruhan yg ikut test pada waktu itu.

Karena panggilan itu, aku di Bandung gak sampai seminggu, aku langsung booking tiket kereta untuk segera berangkat ke Jakarta. By the way, biar lebih jelas lagi aku bukan tinggal di Bandung kota, tapi di Jatinangor di kosan efa, jadi biasanya kalau dri nangor ke kota itu sekitar 45 menit - 1 jam pakai travel atau damri unpad. Waktu itu aku memilih naik travel. Biar bawaannya gampang. Dan tau gaaaaakkkkkkk? Nangor-Bandung lagi macet parah. Bandung pun lagi macet parah. Jadi aku KETINGGALAN KERETA wwkkkwkwk. Aku tau sih kalau sebenarnya aku gak bakal bisa kejar si kereta itu lagi. Tapi aku tetap ngelanjutin perjalanan ke stasiun naik grab. Sampai bapak driver grab nya juga ikut uring-uringan karena aku udah ketinggalan kereta hahaha. Berhubung aku juga bawa koper dan tas yg lumayan lah yaaa, jadi itu tuh harus pakai grabcar. Gak akan mungkin kalau dibawa naik grabbike.

Sesampainya di stasiun, aku tanya security soal keberangkatan keretanya, dan keretanya udah berangkat doooonggg. Tiket hangus udaahhh. Itu posisinya udah sore, udah mulai gelaplah. Aku mikirnya kalau balik ke nangor lagi pasti udah peer banget. Damri unpad pasti udah gak ada. Travel juga pasti udah sepi. Dan aku capeeeekkkk, itu bawaan juga berat saaaayyyyy.

"Pak yg mau ke jakarta lagi paling cepat jam berapa?" aku tanya ke satpam. Satpam nunjuk kereta yg ada di depanku, "ini mau ke jakarta, sebentar lagi berangkat, coba tanya ke loket apa tiketnya masih ada." Langsung deh tuh aku lari-lari kyk orang kesurupan ke loket yg berjarak kira2 10 meter. Aku tanya ke si teteh yg lagi jaga. Dia bilang, "ADA, EKSEKUTIF, SISA SATUUUU!!!!!" Guys, mahasiswa, yg baru wisuda, itu dengar kata eksekutif langsung ngerasa, "GUA PUNYA DUIT GAK YA?" wkwkwkwkwkk. Kebetulan aku juga gak narik duit cash dlu sblm ke stasiun, dan untungnya aku punya cukup duit cash buat bayar si eksekutif itu. Dicatat ya guys, itu juga bayarnya ada receh2 nya, a.k.a uang koiinnnnnnnn. Karena gak prepare duit buat masalah urgent kyk gini.

Si teteh bilang, "Lari ya teh, keretanya lagi persiapan, udah mau berangkat." Waahhhhh, itu tuh aku langsung buru-buru masukin dompet, tutup tas, trus ambil barang-barang dan lari pakai jurus hokage ke tiga (apasih neeellll nelll). Satpam yg ngelihat langsung kasih jalan, aku dikawal sampai pintu kereta. Puji Tuhan, i made it.

Di jakarta, aku nebeng di apartemennya sinta. Sekitar 3 atau 4 hari maybe? It was so nice. Di sana juga ada kak intan, sepupunya dia. Oh iya aku udah gak pernah ketemu kak intan lagi sejak saat itu. Jadi kangen. Soalnya aku mau interview dimasakin dulu sama si kak intan. Katanya aku harus makan dlu biar ada tenaga.

Apartemennya sinta kan ada di sunter jakarta utara tuh. Sementara kantornya ini ada di kuningan jaksel. Jauh banget ya kaaaaaaaaannnnnnnn. Waktu itu aku naik grabbike pulang balik. Belum ngerti sama yg namanya busway.

Dan yaaaa, sekarang aku udah satu setengah tahun as a tax consultant di perusahaan itu. Ya begitulah guys sepenggal dari cerita kita malam ini.

Tuhan mau kasih aku rencana apa lagi ya? Tuhan pengen aku ngerasain hal apa lagi ya? Tuhan pengen tunjukkan aku apa lagi ya?

Hmmm, lets see :)

0 komentar:

Posting Komentar