Selasa, 13 Desember 2011
Yang Selalu Kuinginkan
Semangat dan bahagianya hatiku
Tumbuh karena wajahmu,
namamu,
suaramu,
dan semua tentang dirimu
Sesungguhnya kuingin kau selalu ada
Di setiap kumembuka mata
Sejujurnya kuingin selalu dengar namamu
Disebut di mana pun aku melangkah
Sepenuhnya kuingin selalu dengar suaramu
Di nyata dan di tidurku
Ingin selalu dengar I LOVE YOU darimu yang terkasih <3
+puisi cinta +Puisi Artikel +PUISI CINTA +puisi sastra +sastra, olahraga, curhat, puisi +Sajak, Puisi, dan Sastra Tentang Kehidupan +Puisi Cinta
Tumbuh karena wajahmu,
namamu,
suaramu,
dan semua tentang dirimu
Sesungguhnya kuingin kau selalu ada
Di setiap kumembuka mata
Sejujurnya kuingin selalu dengar namamu
Disebut di mana pun aku melangkah
Sepenuhnya kuingin selalu dengar suaramu
Di nyata dan di tidurku
Ingin selalu dengar I LOVE YOU darimu yang terkasih <3
+puisi cinta +Puisi Artikel +PUISI CINTA +puisi sastra +sastra, olahraga, curhat, puisi +Sajak, Puisi, dan Sastra Tentang Kehidupan +Puisi Cinta
Minggu, 04 Desember 2011
Selasa, 22 November 2011
Aku ingin hidup ribuan tahun lagi
Dengan kau di sampingku
Aku ingin kau ajari aku
Dengan cinta dan kasih
Aku ingin kau yang selalu menyaksikan tawaku
Di saat aku bahagia
Aku ingin kau yang mengusap air mataku
Di saat aku menangis
Aku ingin bersamamu di setiap detik hembusan nafasku
Hingga saatnya nanti
Aku terlelap selamanya
Di pelukan hangatmu
Minggu, 16 Oktober 2011
Kekasih Dambaan
Ketika kau datang hangatkan hatiku yang dingin
Kini damai kurasa dalam pelukan kasih sayangmu
Hadirlah selalu dalam siang malamku
Jangan pernah kau pergi lama
Kumencari dambaan jiwa kekasih hati sepertimu
Usai sudah perjalanan mencarimu
Satukan janjimu dan janjiku
Apa pun yang akan terjadi
Cintaku tak kan pernah berpaling
Kini damai kurasa dalam pelukan kasih sayangmu
Hadirlah selalu dalam siang malamku
Jangan pernah kau pergi lama
Kumencari dambaan jiwa kekasih hati sepertimu
Usai sudah perjalanan mencarimu
Satukan janjimu dan janjiku
Apa pun yang akan terjadi
Cintaku tak kan pernah berpaling
Kamis, 13 Oktober 2011
Seandainya kau bisa mendengar doaku
Kau kan tahu betapa namamu
Selalu kuucap dalam setiap permohonanku
Seandainya kau bisa membaca pikiranku
Kau kan tahu
Betapa besarnya inginku agar terus selalu dapat bersamamu
Seandainya kau bisa membaca isi hatiku
Kau kan tahu
Betapa aku punya kesungguhan rasa yang hanya untukmu
Hingga aku berani berkata
Sungguh aku mencintaimu
Kau kan tahu betapa namamu
Selalu kuucap dalam setiap permohonanku
Seandainya kau bisa membaca pikiranku
Kau kan tahu
Betapa besarnya inginku agar terus selalu dapat bersamamu
Seandainya kau bisa membaca isi hatiku
Kau kan tahu
Betapa aku punya kesungguhan rasa yang hanya untukmu
Hingga aku berani berkata
Sungguh aku mencintaimu
Senin, 05 September 2011
Perjuangan di Dalam Suci
Sabtu itu kulapangkan seluruh perasaan. Kukunci rapat-rapat pintu kesedihan. Dan kuenggan tunjukkan air mata walau setetes.
Selangkah aku tiba di rumahmu. Membawa sejuta cerita yang tertinggal. Harusnya kau tahu semua itu. Harusnya kau ada bersama kami di hari-hari itu.
Teman.. Aku melihatmu terbaring di atas kasur berwarna biru.
Kesedihan yang telah kututup, air mata yang telah kukunci, waktu itu lepas berantakan di sampingmu.
Masihkah kau bisa melihatku ? Masihkah kau kenal dengan suaraku ?
Aku panggil namamu yang indah. Tapi kau bisu tak menjawabku. Matamu hanya berkedip. Kau menangis mendengar suaraku.
Bisakah kita mengulang kisah yang dulu ? Bisakah aku melihatmu berlari lagi ? Pasti bisa teman. Kau pasti bisa! Tunjukkan pada dunia kau bisa menyingkirkan penyakit jahat itu.
Aliran darahku lalu membeku melihatmu menjabat tangan kiriku. Kau berusaha dengan semangatmu. Kau angkat tanganku hingga menyentuh pipi lembutmu.
Pandanganku lirih ke wajah itu. Jari-jemarimu bergerak satu per satu. Namun kau terus terbaring. Hanya dengan kedipan mata dan anggukan kau tuturkan bahasa tubuhmu.
Teman.. Aku dan mereka mendoakanmu. Lekaslah sembuh dan temui kami di kelas kita yang baru.
Selangkah aku tiba di rumahmu. Membawa sejuta cerita yang tertinggal. Harusnya kau tahu semua itu. Harusnya kau ada bersama kami di hari-hari itu.
Teman.. Aku melihatmu terbaring di atas kasur berwarna biru.
Kesedihan yang telah kututup, air mata yang telah kukunci, waktu itu lepas berantakan di sampingmu.
Masihkah kau bisa melihatku ? Masihkah kau kenal dengan suaraku ?
Aku panggil namamu yang indah. Tapi kau bisu tak menjawabku. Matamu hanya berkedip. Kau menangis mendengar suaraku.
Bisakah kita mengulang kisah yang dulu ? Bisakah aku melihatmu berlari lagi ? Pasti bisa teman. Kau pasti bisa! Tunjukkan pada dunia kau bisa menyingkirkan penyakit jahat itu.
Aliran darahku lalu membeku melihatmu menjabat tangan kiriku. Kau berusaha dengan semangatmu. Kau angkat tanganku hingga menyentuh pipi lembutmu.
Pandanganku lirih ke wajah itu. Jari-jemarimu bergerak satu per satu. Namun kau terus terbaring. Hanya dengan kedipan mata dan anggukan kau tuturkan bahasa tubuhmu.
Teman.. Aku dan mereka mendoakanmu. Lekaslah sembuh dan temui kami di kelas kita yang baru.
Minggu, 04 September 2011
Aku adalah Kamu yang Aku Cintai
Terlampau berjubel kisahku atas dirimu
Beralih antara cintaku dan cintamu
Acapkali aku canggung tanpa hadirmu
Laksana wanita cerewet menjadi bisu
Aku menaruh kasih untukmu
Menyimpan cinta kepadamu
11 bulan
Hanyalah secuil dari rangkaian kehidupan
Setelah sering kali kita bercekcok
Tentang masalah yang bertarung dengan kesetiaan kita
Tapi lekaslah kiranya kau mengerti sayang
Kau adalah nyawaku
Tanpa kau mungkin aku kan hadapi ajal
Kau adalah jantungku
Tanpa kau mungkin aku kan tersingkir dari dunia
Karena aku adalah kamu yang aku cintai
Beralih antara cintaku dan cintamu
Acapkali aku canggung tanpa hadirmu
Laksana wanita cerewet menjadi bisu
Aku menaruh kasih untukmu
Menyimpan cinta kepadamu
11 bulan
Hanyalah secuil dari rangkaian kehidupan
Setelah sering kali kita bercekcok
Tentang masalah yang bertarung dengan kesetiaan kita
Tapi lekaslah kiranya kau mengerti sayang
Kau adalah nyawaku
Tanpa kau mungkin aku kan hadapi ajal
Kau adalah jantungku
Tanpa kau mungkin aku kan tersingkir dari dunia
Karena aku adalah kamu yang aku cintai
Rabu, 17 Agustus 2011
Jawaban dalam Bimbang
Hidupku kini terombang-ambing
Antara lautan api dan lautan pasir
Aku tersesat
Tersesat mencari jawaban di sana
Di lautan api aku menjerit
Hidupku penuh dengan amarah
Kekesalan dan rasa benci
Selalu menjadi pilihan untuk pelampiasan
Di lautan pasir aku tertatih
Haus akan cinta dan kasih sayang
Sulit untukku mencari kesejukan
Pelepas rindu pun tertanam dalam tumpukan bebatuan.
Kulangkahkan sedikit ke timur itu
Aku membisu
Kaku aliran darahku
Tepatnya 17 Agustus 2011
Dua menit aku di sana
Berdiri dengan pandangan jauh ke timur itu
Tepat jarum jam menunjuk pukul 8 malam
Aku pun terjatuh
Masuk dalam kisah cinta bersamamu lagi
+Puisi Artikel +PUISI CINTA +puisi sastra +sastra, olahraga, curhat, puisi +Sajak, Puisi, dan Sastra Tentang Kehidupan
Antara lautan api dan lautan pasir
Aku tersesat
Tersesat mencari jawaban di sana
Di lautan api aku menjerit
Hidupku penuh dengan amarah
Kekesalan dan rasa benci
Selalu menjadi pilihan untuk pelampiasan
Di lautan pasir aku tertatih
Haus akan cinta dan kasih sayang
Sulit untukku mencari kesejukan
Pelepas rindu pun tertanam dalam tumpukan bebatuan.
Kulangkahkan sedikit ke timur itu
Aku membisu
Kaku aliran darahku
Tepatnya 17 Agustus 2011
Dua menit aku di sana
Berdiri dengan pandangan jauh ke timur itu
Tepat jarum jam menunjuk pukul 8 malam
Aku pun terjatuh
Masuk dalam kisah cinta bersamamu lagi
+Puisi Artikel +PUISI CINTA +puisi sastra +sastra, olahraga, curhat, puisi +Sajak, Puisi, dan Sastra Tentang Kehidupan
Kamis, 30 Juni 2011
Kita Harus Berhenti di Sini
Dulu yang putih kini telah hitam
Kau cemari semua dengan ulahmu
Tingkahmu buat aku rapuh
Cakapmu buat aku lebih memilih tuli
Daripada aku harus mendengar
Lebih baik telingaku tak bisa mendengar
Ketimbang aku harus melihat
Lebih baik mataku tak bisa melihat
Sempurnakah ini semua dalam hidupmu ?
Kupikir kau adalah malaikatku
Ternyata kau tak lebih dari sekedar pembawa luka
Untung apa aku dulu diajar kasih ?
Diajar cinta ?
Kalau toh sekarang aku mengenal benci.
Kau yang dulu memilihku
Mengajakku masuk ke dalam hidupmu
Setelah aku terjatuh, sesukamu mengeluarkan aku dari sana
Kau buatku rapuh bahkan begitu rapuh
Hari itu tepat Hari Ulang Tahunku
Persis kuingat kata-kata perih darimu
KITA HARUS BERHENTI DI SINI
+Puisi Artikel +puisi sastra +sastra, olahraga, curhat, puisi +Sajak, Puisi, dan Sastra Tentang Kehidupan +puisi seribu kata
Kau cemari semua dengan ulahmu
Tingkahmu buat aku rapuh
Cakapmu buat aku lebih memilih tuli
Daripada aku harus mendengar
Lebih baik telingaku tak bisa mendengar
Ketimbang aku harus melihat
Lebih baik mataku tak bisa melihat
Sempurnakah ini semua dalam hidupmu ?
Kupikir kau adalah malaikatku
Ternyata kau tak lebih dari sekedar pembawa luka
Untung apa aku dulu diajar kasih ?
Diajar cinta ?
Kalau toh sekarang aku mengenal benci.
Kau yang dulu memilihku
Mengajakku masuk ke dalam hidupmu
Setelah aku terjatuh, sesukamu mengeluarkan aku dari sana
Kau buatku rapuh bahkan begitu rapuh
Hari itu tepat Hari Ulang Tahunku
Persis kuingat kata-kata perih darimu
KITA HARUS BERHENTI DI SINI
+Puisi Artikel +puisi sastra +sastra, olahraga, curhat, puisi +Sajak, Puisi, dan Sastra Tentang Kehidupan +puisi seribu kata