If reading is HOT and writing is COOL. Therefore, read my writing is an awesome thing.

Rabu, 26 November 2014

Proud to be A Colleger in Taxation University of Brawijaya Malang

Kadang masih gak habis pikir kenapa bisa sampai ke Malang. Gak habis pikir menang SNMPTN dan harus kuliah jauh-jauh di ujung Pulau Jawa ini. Sejak kecil memang sering mengkhayal. Pengen banget kalau udah kuliah nanti harus keluar dari Sumatera. Entah di mana, pokoknya harus di Jawa. Nanti kos-kosan nya harus kamar sendiri. Belanja barang-barang wajib harus warna pink. Nanti masak sendiri. Pokoknya harus hemat duit dan pintar ngatur keuangan. Menu tiap hari harus variatif, ganti-ganti biar gizinya terpenuhi, biar sehat.

Sadar apa gak, dengar nama Universitas Brawijaya baru waktu kelas 3 SMA. Waktu itu kelasku lagi hias-hias dinding kelas yang ditempelin sama nama-nama universitas tujuan kami. UNIBRAW pas banget ditempelin di belakang bangkuku. Udah gitu ukurannya yang paling besar pula dari yang lainnya. Di situ aku ngoceh-ngoceh, kenapa UNIBRAW yang paling besar sendiri? Pokoknya aku gak suka. Aku pengennya UNDIP yang ditempelin di belakang bangkuku. Sejak kelas 1 SMA aku memang menargetkan untuk ambil psikologi di UNDIP. Baru pilih perpajakan Brawijaya setelah bimbingan intensif pas kelas dua belas. Siapa yang tahu kalau aku jadinya masuk Brawijaya? Padahal dulu itu aku pernah menentang universitas ini. Udah gitu aku pernah nonton berita di TV pas Brawijaya lagi demo entah karena masalah apa aku udah lupa. Di situ aku masih meyakinkan diri untuk jangan milih univ ini, apalagi di TV itu aku sama sekali gak tertarik sama lingkungan kampusnya. Eh padahal sekarang cinta pake banget sama UB, ngerasa beruntung banget kuliah di Malang. Cuacanya enak, udaranya gak terlalu berpolusi, orang-orangnya ramah, biaya hidup murah, tingkat kriminalitasnya terbilang rendah, banyak tempat wisata, dan masih banyak lagi hal-hal yang aku gak bisa ucapkan satu per satu, yang semuanya itu kalau dipikir-dipikir aku harus banyak-banyak bersyukur bisa kuliah di sini. Tuhan itu baik banget.

Biaya kuliahku emang mahal. Gak sesuai sama ekspektasi saat mentor-mentor bimbinganku di Medika bilang "Kuliah di PTN itu murah dek." Murah darimana kalau aku harus bayar 6,5 juta per semester? Eh tapi tunggu dulu. Setelah melewati masa-masa kuliah di sini, akhirnya aku ikhlas biaya kuliahku semahal itu, karena memang fasilitasnya kuanggap sesuai sama nominal UKT nya. 

Pertama kali termangap-mangap sama UB itu pas upacara penyambutan mahasiswa baru tahunku dulu, kaget banget tetiba ada pesawat yang mutar-mutar di atas kami bawa tulisan "Welcome Raja Brawijaya" kalau aku gak salah. Kejutan banget ada universitas kayak gini nyambut mabanya pakai pesawat. 

UB juga sering banget bikin aku terharu. Kadang kalau aku ikut acara-acara gitu, tetiba aku terpikir kenapa aku bisa ada di sini, kenapa aku ikut acara ini, kenapa aku bisa teriakin "Hidup Mahasiswa!!" di lapangan rektorat UB atau di Gor Pertamina atau di Sakri. Kalau nyanyi Mars UB sering gak sadar netesin air mata, apalagi kalau ikut acara seminar terus motivator atau pembicaranya itu udah singgung-singgung orangtua. Wah, air mata wajib netes. 

Banggalah jadi mahasiswi Perpajakan UB. Univ yang sekarang udah diperhitungkan banget. Dapat gelar univ terbaik peringkat 6 se-Indonesia. Udah gitu Perpajakannya juga satu-satunya Perpajakan S1 di Indonesia. Ditambah lagi Kota Malang yang diapresiasi masuk 5 besar kota ternyaman untuk ditinggali. Kurang apa lagi coba? Benar-benar Tuhan itu sudah menyiapkan yang terbaik untuk diriku sendiri. Tugasku sekarang adalah untuk meyakinkan diri kalau aku bukan sedang bermimpi, jadi harus tetap bersyukur, bekerja keras dan terus lakukan yang terbaik.

I love you "University of Brawijaya" <3 I love you "Malang" <3

0 komentar:

Posting Komentar