"Malam ini langitnya indah. Ada banyak bintang di luar." Begitulah PM yang kubaca dari salah seorang teman di kontak BBM ku. Seusai menonton film berjudul The Day The Earth Stood Still, aku langsung menyingkap horden kamarku. "Di mana bintang yang banyak itu, Tip? Langitnya cuman punya satu," kataku dengan begitu kecewa. Berbicara sendiri karena memang aku sedang tak ada teman saat ini.
Apa cuman langit di luar jendelaku yang hanya punya satu bintang? Apa mungkin langit di luar jendela dia memang punya yang lebih banyak? Aku pikir akan bisa menatap langit yang seperti yang dia maksud malam ini. Ingin bercerita dengan mereka. Ternyata yang ada hanya satu. Mungkin langit menyindirku juga, memantulkan kesendirianku dengan memperlihatkan kesendirian bintang itu.
Aku rindu rumah, Tuhan. Aku mau pulang. Aku gak bisa berkata banyak, kurasa Engkau sudah tahu semuanya. Rosario yang selalu kubawa menemaniku tidur setiap malamnya, mengucap curhatan-curhatan kerinduan akan rumah dan semua keluargaku. Aku tahu Kau pasti benar-benar hadir di sudut ruangan kamar ini, memandangiku terkadang dengan tetesan air mata bukti kerinduan itu.
Tuhan, bawa aku ke tengah-tengah mereka di dalam mimpi, untuk malam ini.
0 komentar:
Posting Komentar