If reading is HOT and writing is COOL. Therefore, read my writing is an awesome thing.

Minggu, 15 Mei 2016

Aegrotare Sayap-Sayap Patah

Aku pernah ada di sana
Menyusuri setiap detail goretan wajah
Yang tegas
Yang lembut nan menenggelamkan

Ada sesuatu di sela-sela sentuhan itu
Ketika jari-jari piawai menyusuri helaian rambut
Mengundang kantuk di antara pelipis kemudian turun ke pipi

Rasa-rasa itu menopang banyak kejanggalan
Entahlah
Aku cuma takut jika tak kan lagi temukan bahagia

Ketika bahkan dalam mimpi pun terang itu tak lagi ada
Sepanjang jalan semuanya terasa gelap, redup, dan tak ada siapa-siapa
Hanya kudengar suara nafas dan langkah kakiku sendiri
Menciut, nyaliku menciut meratap kesepian

Kau tahu?
Sosok yang hadir dengan bayangan semu adalah dirimu
Menjalin genggaman tangan di pinggiran raya
Menuntunku melangkah untuk berbalik pulang

Ombak bimbang tak pernah segan menerpa
Menyesakkan dada yang lapang sebenarnya
Keragu-raguan yang ada atau bahkan hanya pura-pura
Semuanya dihimpit dengan sempurna oleh reaksi cinta yang kita bilang salah

Aku dan jantung yang jauh lebih setia darimu ini, terenyuh
Tidakkah kau paham?
Keunggulan yang bagaimana lagi yang tak dipunyai hatiku?
Sekian banyak aegrotare telah ditopangnya meskipun dengan peluh yang bercucuran

Terkadang yang kau lemparkan dari bibir manismu hanyalah kata-kata mengadili
Menumpuk memori yang mengingatkanku pada sayap-sayap patah

Dengar
Kau tak tahu mengapa aku begitu sulit diterka
Atau aku yang tak benar-benar tahu siapa sebenarnya aku di gubuk pikiranmu

Dengar
Siapa yang akan tanggung jawab ketika harus kutarik ulur semua rafia rasa ini?
Bahkan warna yang kau puja-puja pun kurasa tak akan mau ikut campur kalau sudah begini

Dengar
Mungkin yang ingin kukatakan hanyalah ini
Kau tak boleh begitu

Jangan begitu

0 komentar:

Posting Komentar