Bagaimana
ketika kupu-kupu merindukan putik di musim salju?
Menunggui
semi beraromakan daun-daun rindang dengan buliran rindu?
Bagaimana
bila pelangi ingin berpamer warna ketika hujan pun segan mengundang?
Matahari
terlalu enggan membiarkan embunnya berair mata
Kemarin
aku tersengat sesuatu
Yang
sebenarnya aku tak mengerti menyebutnya apa
Menjalin
antara sedih dan bahagia yang sama sekali tak seturut logika
Dia,
Bayangannya
terselip di sela-sela lembaran imajinasi liarku
Mengukir
tanda tanya yang berakhir kata penasaran
Dia,
yang saat ini matanya begitu jelas melintas dalam pikiranku
Tak
bisakah dia pulang barang sejenak untuk membalaskan rinduku?
Ketika
kemudian dia melangkah terlalu jauh bahkan amat jauh
Sebenarnya
apa yang dapat menguatkan keinginannya untuk tetap tinggal dalam lembah
rinduku?
Lekukan
tubuhnya masih seperti di sini
Senyum
jahilnya masih jelas ada di sini
Di
sini, di sebelah kanan lalu pindah ke kiri, kemudian mengitari ruangan ini,
membuat bola mataku lelah menyusuri
Aku
pernah memandang gelap dalam mimpi
Juga
pernah mengangumi terang di dalam sadar
Kau
tahu?
Kali ini aku malah menemui gelap di dalam sadar
Kali ini aku malah menemui gelap di dalam sadar
Dia,
Sering
aku bertanya siapa sebenarnya dia?
Hingga
kini aku mengerti
Dia
tempat teraman yang kumiliki saat ini
0 komentar:
Posting Komentar