If reading is HOT and writing is COOL. Therefore, read my writing is an awesome thing.

Selasa, 06 Juni 2017

Whether the myth is true or wrong

Bonjour...

Udah lama banget ya gak nulis lagi. Jujur aja dari kemarin-kemarin rasanya pengeeeeennn banget hadir di blog ini lagi, tapi gatau kenapa gak ada inspirasi buat bahas apa. Sampe-sampe kepikiran "apa segitu flat nya ya hidupku sekarang ini"? No idea, no inspiration, no topic, no journey, even no activities. Sampai akhirnya aku baru terpikir tentang semua sebab yang udah bikin hidupku flat banget kyk sekarang ini. "skripsi"

Oh hellooooo, apa itu skripsi? Aku jadi terharu sampai pengen banting laptop. To be honest aku sebenarnya gak pengen kasitau masalah ini sampai go public. Buat apa? Supaya orang-orang tau? Gak guna, gak bakal ada yang ngerti. Tiap sedih rasanya pengeeeennn banget curhat, but i know there will be no solution. Kadang juga pengen numpahin rasa jengkel ini di media sosial, tapi tiap kali mau posting, i feel it will be useless. Jadi dihapus lagi, gak jadi posting. Sampai akhirnya aku bertekad "oke, gak usah bikin masalah ini jadi go public. i've to keep it to myself".

Tapi sekarang aku nyerah. Congrats to my blog, setidaknya udah berhasil bujuk aku buat curhat di sini. Hhhhh. 

Sekitar tiga setengah tahun yang lalu, aku pernah menghadiri salah satu wisuda senior. Waktu itu aku pinjam dan iseng-iseng pakai toga sampai jubahnya. Waktu aku posting fotoku di medsos, seseorang bilang kalau pake toga sebelum wisuda itu adalah hal yang tabu, it will bring bad luck for me. Hal terburuknya adalah menyebabkan banyak rintangan menjelang kelulusan. Jujur aja waktu itu aku sempat ngerasa takut. Takut dan nyesal setengah mati. Kemudian aku coba untuk berpikir lebih positif, it's just a myth. Saat itu aku bertekad, aku harus membuktikan kalau mitos itu salah. I WILL PROVE IT'S WRONG. Aku harus lulus tepat waktu, bahkan aku bertekad lulus tigas setengah tahun. THAT MYTH IS  DEFINITELY WRONG.

Aku pikir satu-satunya faktor seberapa lama kamu bisa menamatkan studimu hanyalah dirimu sendiri. Tapi aku salah. Aku buta. Dan sekarang aku telah mendapatkan jawabannya. It's not just yourself, there is another person. Dia yang kita sebut sebagai "dosen pembimbing".

The truth is, aku sedang berada di ambang ketidakpastian. 

Aku udah mulai ngerjain skripsi sejak Oktober, dan itu sekitar delapan bulan yang lalu. Tapi gak ada yang bisa kuperbuat kalau situasinya beda dari yang aku harapkan. It was my bad luck, aku dapat salah satu dosen ter-SIBUK se-malang raya. April lalu aku udah sempro. Tapi sejak sempro hingga sekarang, si dosen gak pernah bisa ditemui. Alasannya selalu karena pergi ke luar kota, ada seminar, ada rapat, ada terapi, kecapean, dan kesibukan lain yang tidak terdeteksi. Konsekuensinya adalah ini semua. Sekarang aku lebih sering capek. Capek karena gak ada kegiatan. Capek karena kepikiran. Capek karena stresssssssssssssssssssssssss. Banyak yang bilang aku makin kelihatan kurus. Segitu parahnya kah?

Melihat teman-temanmu udah punya progres bakal buat kamu lebih terpukul. "Aku cuma takut tertinggal :(". Tiap ada yang tanya udah sampai mana, paling aku cuma jawab sambil ketawa. Nobody knows how i feel inside. It hurts. 

Seorang temanku pernah bilang, "Nel, you're not alone. That issue also happen to me." Aku harap sesuatu yang baik bakal terjadi sama dia, sama kami berdua.

Sekarang hampir tiap malam aku selalu insomnia. Kadang tiba-tiba sedih. Tetiba aja ada air mata. Cengeng sih. Tapi ya gak bisa bohong juga kalau semuanya benar-benar menguras pikiran.

Aku bukan tipe orang yang bisa santai. I mean, aku selalu membesar-besarkan masalah apaaaaa aja yang ada. Overthinking. Padahal bapak selalu bilang "Santaaaaaiiiii. Santai tapi serius. Semua itu ada prosesnya. Dan itu pasti bisa. Yang penting kita berusaha dan dibarengi doa. Pasti akan berhasil."

Dosenku baru bisa ditemui setelah 12 Juni. Setelah itu, dia juga pergi ke Jerman tanggal 12 Juli selama setengah bulan. Gimana nasib kami Bu? Ibu gak pernah ada waktu buat bimbingan. Selagi ada waktu, ibu pasti lebih mengutamakan S2. Setelah S2 selesai, ibu pasti kecapean. Trus kami yang S1 gimana? Kalau ibu mau bayar UKT kita buat semester depan sih monggo Bu, kami ikhlas. 

I wish there will be a miracle happen to me. Soon as possible. Gb


0 komentar:

Posting Komentar