Cinta itu bisa berbentuk apa saja. Wujudnya bisa berbeda-beda dalam segala kesempatan. Lain orangnya, lain caranya.
Pelajaran hari ini cukup menggemaskan. Kalian berdua itu temanku. Ah, aku tahu kalian sama-sama berkepala batu. Aku baru aja pulang kuliah malam. Hey kalian berdua, sebenarnya aku masih lelah, malah dalam keadaan lapar. Aku gak tau apa yang sebenarnya sedang terjadi, aku pikir semuanya dalam keadaan baik-baik aja. Kau tiba-tiba ngajak aku berkeliling UB, padahal jelas itu di sampingmu ada dia, dia pacarmu looo. Tuh kan, dia ngambek. Dia udah pergi masuk ke kamarnya. Cobalah kau lihat, itu mukanya murung pake banget. Aku juga jadi gak enak.
Ada apanya sama kalian? Kau bilang dia mau pergi jalan-jalan ke Batu. Terus apa yang jadi masalahnya? Dia ada tugas? Lah, emang kenapa? Oooohhh, ternyata begitu.
Aku tahu kau cemburu sama dia yang bisa pergi ke Batu sama teman-temannya. Udah gak usah bohong! Aku bisa baca dari caramu bercerita samaku. Oke fine alasanmu adalah karena pacarmu itu ada tugas tapi dia sempat-sempatnya bisa jalan-jalan ke Batu malam ini. Berencana pulang tengah malam lagi. Tapi kau gak usah membangkang sama tebakanku. Aku yakin itu cuma alasan kedua. Alasan utama karena sebenarnya kau gak rela kan dia pergi? Kau gak pengen kan sebenarnya ngasih ijin dia buat keluar malam sama teman-temannya? Bilang aja iya ahh!
Aduuhhh, jangan terlalu gerasah-gerusuh kau mamen. Tenanglah kau curhat samaku. Gak usah kayak cacing kepanasan gitu!
Oke sampai mana tadi? Sebenarnya kau ngasih ijin gak dia pergi? Kasih ijinnya? Terus masalahnya apa sih? Kalian berdua itu temanku looo. Kalian juga masih baru kan? Janganlah terus mengukir pertengkaran-pertengkaran ah! Eh, tengok dulu dia belum balik-balik dari kamarnya. Beneran ngambek itu apa! Anju dulu dia. Loh, kok gak mau? Kau cowok lo, di beberapa kesempatan kau harus pandai merayu, harus pintar-pintar manganju, di kala seperti inilah kau tunjukkan komitmenmu. Tahunya aku, gak harus selalu cowok yang bertugas untuk manganju. Tapi lihat situasi jugalah. Tergantung situasinya semua itu. Sekarang cewekmu yang lagi ngambek, ya kaulah yang bertugas manganju. Masa dia yang lagi ngambek, kau malah diam? Maksudmu harus dia lagi yang manganju kau? Harus saling manganjunya yang pacaran ini. Saling melengkapi cuyy.
Aku bukannya mau menggurui kalian, bukan! Tapi seinggaknya kalian berdua itu temanku. Aku gak enaklah lihat kalian kayak gini. Apalagi dia ngambek pas aku di sini. Agah yamang, secara gak langsung aku jadi terlibat. Kenapa emang kau gak mau manganju? Gak biasa? Bah bah. Udah berapa kali kau pernah pacaran? Bah itulah. Berarti udah berpengalamannya kau. Tunjukkan lah kau bisa jadi pacar yang baik. Gini, kalau kau gak suka sama sesuatu yang diperbuat sama cewek, ngomong! Jangan kau diamin cewek itu. Kukasih tahu ya! Cewek itu, mendingnya kau marah-marahin dia daripada kau diamin. Kalau kau diamin dia jadi gak ngerti dia mau ngapain. Karena sebenarnya sifat cewek itu lebih pasif ketimbang cowok. Jadi kalau kau sebagai cowok diamin dia, ya krik krik lah jadinya. Marah yang kumaksud pun bukannya marah yang memperlakukan dia layaknya musuh! Tapi marah-marah sayangnya attong. Ngertinya kau maksudku? Bah jangan ketawa kau. Aku lagi serius loh.
My Hero juga pernahnya gitu. Aku pernah salah tapi dia ngajarin aku baik-baik. Dia kasih nasihat dengan halus tapi aku bisa merasa itu udah mengena kali. Jadi tanpa dia harus marah pun aku udah sadar sendiri. Itulah karena dia pintar manganju. Kek gitulah bikin sama dia attong! Haha. Iya iya. Tahunya aku kau bukan My Hero apa! Maksudku attar-attar tirulah kek gitu caranya. Biar baikannya kalian.
Telepon dulu dia siu! Gak diangkat? Haha. Aduuuuhh kalian berdua inilah. Maksudku gininya, coba kau pikirkan, dia mau jalan-jalan ke Batu kan? Dan dia yang bawa motor kan? Jangan nanti karena kalian baru berantam jadi gak konsen nanti dia bawa motor. Takutnya dipikirin dia itu, nanti jadi kenapa-kenapa sama mereka di jalan. Oh, ini helmnya peganglah! Kau nanti yang kasih sama dia pas dia mau berangkat. Itu dia udah keluar dari kamar. Senyum kau, jangan diam!
Hahaha. Kalian inilah. Ya udah sms lah lagi dia. Bilang hati-hati di jalan. Kalau gitu aku juga masuklah ya. Ke kamarlah dulu aku. Dadaaahhhhhhh :)