If reading is HOT and writing is COOL. Therefore, read my writing is an awesome thing.

Sabtu, 07 Juni 2014

Jangan Sampai Sakit. Itu Perintah!

Namaku Nella. Dan dia, dia yang barusan selesai berbicara denganku di telepon, namanya Samuel. Panggil saja Hero. Tepat sekali. Dia pacarku.

Saat menulis ini, aku sambil makan seraya mendengarkan musik dari kotak folder Lagu Inggrisku. Saat ini juga, lagu Locked Out of Heaven yang dibawakan oleh Bruno Mars sedang mengicau. Tapi bukan kicauan Bruno yang akan kuceritakan, tapi pembicaraanku dengan pahlawanku di telepon tadi.

Aku hapallah dengan kebiasaan si Hero. Biasanya dia akan bilang “Halooooo!!!!” dengan intonasi tinggi dan power suara yang mantap di awal telepon. Kalau sudah begitu aku tahu kalau dia sedang dalam keadaan baik-baik saja. Tapi kalau dia bilang “Halo” dengan power yang sedikit dan intonasi yang menurun, aku harus sudah langsung bertanya apa dia dalam keadaan baik-baik saja? Minimal dia pasti sedang ada masalah. Seperti tadi.

Setelah ngomong panjang lebar, kami pun menyudahi telepon itu. Aku nggak perlu cerita kata per kata yang dia ucapkan, juga kata per kata yang aku ucapkan. Yang jelas, pasti ada “I Love You” di akhir telepon.

Mungkin yang perlu ditanyakan adalah kenapa aku makan jam segini? Jawabannya hanya satu. Aku takut sakit, aku takut si Hero bakal marah. Dia selalu bilang jaga kesehatan, jangan telat makan, jangan sampai sakit. Aku mengerti, kenapa di telepon tadi dia cerita sambil marah-marah. Bukan samaku, tapi sama seseorang di sana. Sebut saja namanya Bunga. Kalau samaku, sampai saat ini dia belum pernah marah. Sebenarnya ini adalah makan malamku yang kedua. Kalau bukan karena telepon tadi, nggak bakal ada makan malam kedua ini, biasanya juga cuman sekali.

Terkadang Samuel memperlakukanku bukan hanya sebagai pacar. Dia bisa seperti seorang abang yang memperlakukanku seperti adik. Kadang juga, dia seperti seorang ayah yang merasa punya tanggung jawab kepadaku. Dan terkadang, dia seperti seorang sahabat yang piawai mencurhatkan pengalaman-pengalamannya.

Perhatiannya luar biasa. Sekarang aku mengerti kenapa Daniel pernah bilang kalau dia itu adalah tipe cowok yang sangat menjaga pasangannya. Aku sudah membuktikannya sendiri. Aku nggak boleh sakit. Jangan sampai sakit. Itu perintah dia.

Sayang, aku bukan penulis yang pandai berkata-kata. Yang jelas, aku bangga padamu. Aku salut. Terima kasih sudah menjagaku. Semua perhatianmu itu sangat kuhargai. Baik-baik di sana ya. Jaga kesehatan juga. Tanggal 26 aku balik ke Balige. Kamu UAS-nya kapan selesai? Aku merindukanmu ({}).
Samuel Jimmy Hasudungan Tambunan

0 komentar:

Posting Komentar