Aku sudah bilang kan kalau aku akan menepati janjiku padamu. Aku akan datang menemuimu tanpa rasa takut, tanpa payung, atau sesuatu apa pun yang menghalangi kebebasanmu untuk menghampiriku. Sebenarnya hari ini aku sempat kecewa. Kupikir kau tak akan datang, karena kulihat siang tadi sedikit lebih cerah dari biasanya. Untungnya kau tahu saat yang tepat. Kita bertemu di waktu yang sempurna, saat aku sedang keluar rumah di jam tujuh malam. Terima kasih pujaan hatiku.
Tubuhku serasa menjerit kegirangan, hanya saja tak bersuara. Hujan itu pasti tahu aku bahagia meskipun aku tak membisikkannya ke telinga mereka. Tanganku menerima mereka penuh sukacita. Bayang-bayangku telah nyata. Aku menengadah ke langit, menutup mata, membentangkan tanganku seolah sayap yang siap terbang, sambil merasakan titik-titik air itu membasahi sekujur tubuhku yang setiap sore memimpikannya. Karena aku punya impian yang bukan hanya sekedar, tapi sesuatu yang seharusnya memang harus kuwujudkan.
Mereka terlalu bersemangat. Semakin deras setelah aku melemparkan tawa terbaikku. Jari-jariku langsung bersahabat. Ikut bergerak lentik saat kutatap langit hitam yang menurunkan triliunan tetes airnya. Angin malam jadi saksi, jalanan juga ikut jadi saksi. Tanya mereka bagaimana keromantisan kami di luar tadi. Sekali lagi terima kasih atas kedatanganmu di waktu yang tepat, kau hujan yang kukagumi.
![]() |
Senyum lepas dan wajah bahagia setelah main hujan. |
0 komentar:
Posting Komentar